Rabu, 15 Oktober 2014

Dijual Batu Akik Sulaiman Anggur Pacitan & Bongkahan combong Sulaiman

Batu Anggur Sulaiman Pacitan
Batu Anggur Sulaiman Pacitan Rp. 170.000,-

Batu akik Pacitan dibuat dari bahan baku seperti Jasper, Fosil Kayu, Kalsedon, dan Pasir Kwarsa, yang banyak dijumpai di sekitar sentra industri kecil batu akik di beberapa desa Kecamatan Donorojo.Seperti layaknya sebuah produk, batu Akik juga melalui satu proses dimana bahan material mentah berubah menjadi satu produk yang disebut dengan Batu Akik. Proses pembuatannya adalah sama, hanya kadang ada sedikit metode pemolesan yang berbeda tergantung teknologi yang digunakan. Dari bongkahan material batu yang telah dipilih, umumnya dilakukan pemotongan terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah dilakukan pemotongan baru dilakukan pemolesan yang bisa dilakukan secara tradisional maupun dengan teknologi mesin, terakhir dilakukan finishing dengan menggunakan amplas dan bubuk intan. Ada perbedaan antara batu-batu tersebut dan dapat dilihat dari urat/serat dan warnanya. Contoh Batu sulaiman (berurat/berserat garis-garis dan warnanya seperti madu), yahman (berurat seperti bentuk air dan berwarna seperti madu), pancawarna terlihat dari lima warna yang dikandungnya, dan yahman bungur (berurat seperti air dengan warna ungu-kecubung), Badar asem memiliki serat seperti rambut halus, dan sering juga disebut juga rambut cendana.
Mitos Kekuatan Batu Akik
Batu akik di rumpun Melanesia sudah memiliki bermacam cerita dan mitos.Maklumlah, didalam rumpun ini sebagian masyarakatnya memang masih banyak yang meyakini hal itu menjadi fakta dalam kehidupan keseharian. Artinya, kehidupannya sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan batu-batu tersebut. Menurut info, batu akik memiliki khasiat, terutama lima warna utamanya yaitu merah, hijau, kuning, hitam, dan putih. “Sesuai dengan kepercayaan orang Jawa, lima warna itu dapat memengaruhi kekuatan lima pancaindra manusia.
Bahan Batu Sulaiman Anggur Pacitan Combong
Dijual  Batu Anggur Sulaiman Pacitan + bongkahan Combong
Pernah kita dengar juga tentang Batu Akik Combong (Bolong).
Batu Akik Combong, dan Kecubung Combong. Tapi untuk kecubung combong agak sulit didapatkan karena termasuk yang langka dan masuk dalam kategori barang-barang mustika (pusaka) seperti mani gajah dan merah delima.
Batu Combong secara umum mempunyai ciri khas sebagai akik yang memiliki lubang di tengahnya, dan tembus sampai ke dasar akik. Selama ini, banyak dari masyarakat kita yang mencari Batu Combong karena khasiat dan tuahnya.Walaupun batu combong ini mudah kita temui dipasaran khususnya Sulaiman Combong, untuk mencari yang benar-benar bertuah, memang sangat sulit, karena untuk mengetahui bertuah atau tidak harus melalui serangkaian ritual pengetesan secara supranatural.  
Batu Anggur Sulaiman Pacitan Combong
Dijual  Batu Anggur Sulaiman Pacitan + bongkahan Combong
Batu Sulaiman Combong pun banyak juga yang tiruan, karena combongnya tidak dari alam tapi sengaja dibuat lubang sampai bawah. Menurut beberapa sumber, ada beberapa ciri dari batu akik combong yang asli :
1. Apabila dipegang, ada beban berat dan didalamnya mempunyai serabut urat batu.
2. Lubang yang terdapat pada batu itu bersifat alami, dan bukan bikinan, tidak tampak seperti dikikir atau dibikin beraneka bentuk lubang.
3. Dipermukaan dalam lubang memiliki bentuk kasar dan tidak mulus.
Batu Akik combong memiliki banyak cerita dan salah satu cerita yang diambil dari salah satu sumber mengatakan bahwa Batu ini sudah dikenal sejak zaman para Wali Songo (Abad ke-16 M), dan Batu Combong ini digunakan sebagai pengukur waktu jam untuk melaksanakan kewajiban sholat. Para Wali memahami Batu Combong pada masa itu dengan nama “Tuloq Ukur” (Batu Pengukur). Batu ini akan jadi penentu waktu lewat sinar matahari yang masuk lewat lobangnya.Baru setelah para Wali menemukan cara lain yang lebih mudah untuk menentukan waktu/istiwa sholat, Batu Combong beralih fungsi menjadi batu kecil lewat asahan tangan para Waliyullah yang disebut dengan nama Angki Jawa Sih Pingalem (Akik Jawa yang disukai). Mungkin dari asal nama inilah, sehingga batu ini mempunyai tuah atau berkhodam.
Selain mitos dan cerita diatas, ada pula informasi bahwa cincin menjadi sebuah rahasia umum bahwa hampir semua pemimpin dunia mengenakan cincin agar terlihat berwibawa entah itu cincin dari batu atau sekedar cincin dari kuningan. Namun pernahkan anda menyangka ternyata cincin dapat membangkitkan kewibawaan seseorang. Sebetulnya seorang pemimpin menggunakan cincin sebagai simbol kebesaran bukanlah hal baru, sejak zaman nabi sulaiman putra nabi daud a.s memimpin kerajaan terbesar di bumi manusia dan gaib dari jagat timur sampai barat beliau menggunakan cincin kebesaran yang terkenal dengan cincin ta’at sulaiman.


Wallahu'alam